Kamis, 27 Agustus 2009

Benarkah Neil Armstrong telah mendarat di bulan ?¿

Pada 20 Juli 2009 yang telah lalu adalah tepat peringatan 40 tahun pendaratan manusia di Bulan. Namun mungkin banyak yang belum mengetahui bahwa ada sebuah teori yang sering disebut the great moonhoax theory yang mengatakan bahwa manusia tidak pernah mendarat di bulan. NASA dengan cerdik membuat foto dan rekaman pendaratan di bulan di sebuah studio di Nevada. Apakah pernyataan itu benar ? Apakah pendaratan di bulan hanyalah sebuah rekayasa yang cerdik ?

Pada Mei 1961, Presiden Kennedy mengucapkan sebuah pidato yang bersejarah,


"I believe that this nation should commit itself. To achieving the goal, before this decade is out, of landing a man on the Moon and returning him safely to the Earth..."


Pada 20 Juli 1969, Neil Armstrong menginjakkan kaki untuk pertama kali di bulan menggenapi impian Kennedy. Namun pada tahun 1974, seseorang bernama Bill Kaysing menerbitkan sebuah buku berjudul "We Never Went to the Moon : America's Thirty Billion Dollar Swindle". Isinya mengatakan bahwa Amerika telah memalsukan pendaratan di bulan. Hasil investigasinya didasarkan pada kejanggalan yang ada pada rekaman dan foto-foto yang dirilis oleh NASA.

Sejak itu, teori konspirasi pendaratan bulan lahir (the great moonhoax/moonlanding hoax). Beberapa buku ditulis setelah buku Kaysing, mengusulkan ide yang sama. Setelah itu buku-buku atau situs yang membela pendaratan di bulan juga bermunculan. Namun, pembelaan itu tidak pernah dibahas sebanyak teori konspirasi.

Kali ini, akan disajikan jawaban-jawaban terhadap tuduhan pemalsuan. Sesungguhnya banyak pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Kaysing dkk, Namun untuk memuat semua pertanyaan tersebut akan menjadi tulisan yang membosankan karena berisi hal-hal teknis yang berhubungan dengan dunia aeronautika dan fisika. Jadi kita pilih 10 pertanyaan yang paling sering dibahas di dunia maya berikut jawabannya. Inilah 10 pertanyaan tersebut berikut jawaban dari pihak NASA.

Radiasi sabuk Van Allen


Q : Untuk mencapai bulan, para astronot harus melintasi sabuk radiasi Van Allen yang hampir tidak mungkin dilakukan.


A : Sabuk Van Allen pertama kali ditemukan oleh James Van Allen pada tahun 1958. Sabuk itu terdiri dari partikel dan radiasi kosmik yang tertangkap oleh medan magnetik bumi.

Menurut para pendukung teori konspirasi, tidak akan mungkin melintasi sabuk radiasi itu. Namun data menunjukkan lain. NASA telah memperhitungkan semuanya sebelum menerbangkan manusia ke bulan. Mereka menginvestasikan waktu dan uang yang tidak sedikit untuk meneliti risiko ini. Akhirnya mereka menyimpulkan bahwa radiasi itu hanya membawa risiko minimal. Butuh waktu sekitar satu jam bagi Apollo untuk melewati sabuk radiasi itu. Total dosis radiasi yang diterima para astronot akibat radiasi itu ternyata hanya 1 rem. Seseorang dapat mengalami sakit apabila mendapat dosis 100-200 rem dan kematian pada dosis diatas 300 rem.

Lagipula sabuk itu terbentang di 40 derajat Latitude dan 20 derajat diatas dan dibawah equator magnetik. Sedangkan Wahana yang membawa Apollo hanya bergerak pada posisi 30 derajat. Jadi para astronot hanya terekspose dengan radiasi minimal.


Bintang-bintang di angkasa


Q : Pada foto-foto pendaratan di bulan, tidak terlihat adanya bintang-bintang di langit. ini menunjukkan bahwa foto tersebut palsu.


A : Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang paling mudah dijawab. Pertama, para astronot tidak ke bulan untuk mengambil foto bintang-bintang. Karena itu kamera disetel dengan eksposure yang pendek untuk menghindari gambar-gambar yang over ekspose. Permukaan bulan yang terang juga mengharuskan kamera disetel seperti itu. Dengan setelan seperti itu, bintang-bintang tidak akan dapat tertangkap kamera. Namun, permukaan bulan akan tertangkap dengan jelas.


Bayangan yang mengarah ke arah yang berbeda-beda


Q : Pada foto-foto pendaratan di bulan, beberapa foto menunjukkan arah bayangan yang tidak seragam. Ini menunjukkan adanya lebih dari satu sumber pencahayaan, seperti di sebuah studio. Bukankah matahari adalah satu-satunya sumber cahaya di bulan ?
Foto dibawah ini menunjukkan bayangan batu dan wahana Lunar Lander mengarah ke arah yang berbeda.


A : Permukaan bulan ditutupi oleh kawah, batu-batuan dan gundukan-gundukan, bukan permukaan yang rata. Karena itu cahaya yang menyentuh permukaan yang tidak rata itu akan terlihat membelok ke segala arah, tergantung kondisi permukaannya. Jika permukaannya naik, maka bayangan akan terlihat lebih pendek, jika permukaannya menurun, maka bayangannya akan memanjang. Jika kita memotretnya dari arah atas, tegak lurus, maka bayangannya akan terlihat mengarah ke arah yang sama. Namun karena foto diambil bukan dari atas, maka bayangannya akan terlihat menuju ke arah yang berbeda-beda. Lihat contoh foto dibawah ini.

Lagipula Jika NASA memalsukannya dengan membuat rekaman di studio yang memiliki lebih dari satu sumber cahaya (lampu studio), maka bayangan satu objek akan muncul lebih dari satu.


Jejak kaki Edwin Aldrin


Q : Edwin Aldrin meninggalkan jejak kaki yang begitu sempurna seakan-akan permukaan bulan memiliki debu tanah yang bercampur air. Apabila permukaan bulan kering, bagaimana mungkin Jejak itu terbentuk begitu sempurna, apalagi gravitasi bulan hanya 1/6 bumi. Orang seberat 200 kg pun tidak akan dapat meninggalkan jejak seperti itu.


A : Debu bulan terdiri dari partikel-partikel yang terbentuk dari tabrakan-tabrakan dengan asteroid dan mikrometeorit. Setiap partikel membentuk debu yang memiliki permukaan kasar dan bergerigi. Ini menyebabkan jejak kaki dapat terbentuk dengan baik tanpa air. Lagipula, sebagian besar permukaan bulan terdiri dari silika, materi unik yang dapat lengket satu sama lain dan membentuk rantai molekular panjang. Di bumi, Jejak seperti itu tidak dapat tercipta karena ada proses oksidasi, dimana oksigen akan segera mengisi serpihan rantai molekular, namun di bulan, tidak ada oksigen sehingga jejak kaki yang sempurna dapat tercipta.

Mengenai berat dan gravitasi, memang berat di bulan akan menjadi 1/6 berat di bumi. Tapi kita tahu bahwa MASSA selalu sama dimanapun di seluruh jagad (Rumus Newton, weight = mass x gravity). Inilah yang menyebabkan Aldrin dapat membuat jejak seperti itu.


Bendera yang berkibar


Q : Apabila tidak ada angin di bulan, mengapa di foto, benderanya berkibar ?


A : Sesungguhnya pertanyaan ini agak aneh. Bagaimana caranya kita bisa melihat sebuah bendera berkibar dari sebuah foto ? Jawaban atas pertanyaan ini begitu gampang. NASA telah memikirkannya. Mereka menginginkan sebuah foto yang heroik dengan bendera Amerika yang terlihat dengan jelas, jadi mereka memasang sebuah pipa horizontal kecil di atas tiang. Hal ini menyebabkan tiang bendera tersebut berbentuk huruf L terbalik. Bendera itu tertahan oleh pipa horizontal dan kerutan pada bendera menciptakan efek berkibar.

Coba lihat foto dibawah ini. Foto pertama menunjukkan tangan Aldrin yang sedang memberi hormat terhadap bendera Amerika. Anda bisa melihat ujung jarinya menyembul sedikit di depan helmnya. Pada foto kedua, tangannya sudah diturunkan. Sembulan di depan helm sudah tidak terlihat. Tapi posisi bendera dan kerutannya sama. Itu artinya bendera tidak berkibar.


Kawah yang diakibatkan oleh Wahana NASA


Q : Bukankah Lunar Lander mengeluarkan tenaga hingga 10.000 pound, mengapa pada saat pendaratan dan keberangkatan, tidak ada kawah yang tercipta di bulan. Bukankah tenaga sebesar itu akan cukup untuk membuat sebuah lubang, seperti helikopter yang mendarat di padang pasir.


A : Jawabannya adalah karena Aktifitas Lunar Lander kebanyakan terjadi sebelum pendaratan di bulan. Ribuan kaki diatas permukaan bulan, Lunar Lander mengurangi kekuatan semburannya hingga hanya tinggal 3.000 pounds. Kekuatannya dikurangkan lagi ketika tinggal beberapa kaki diatas permukaan bulan. Jadi kawah tidak mungkin terbentuk di permukaan bulan. Lagipula permukaan bulan bukan hanya terdiri dari debu saja, melainkan materi-materi keras yang disebut Lunar Regolith. Jadi tentu saja tidak akan ada kawah yang terbentuk.


Latar Belakang yang sama


Q : Dua video klip menunjukkan dua bukit yang sama persis. Padahal NASA mengatakan bahwa dua klip itu diambil di dua lokasi yang berbeda.


A : Ini adalah sebuah kesalahan yang dilakukan oleh pemercaya teori konspirasi. Mereka mengambil klip tersebut dari film dokumenter yang ditayangkan di TV. Film dokumenter tersebut ternyata menggunakan klip yang salah. Kesalahan ini ditayangkan di TV dan klipnya diambil oleh para pemercaya teori konspirasi.


Batu dengan huruf "C" diatasnya


Q : Foto dari misi Apollo 16 menunjukkan sebuah batu dengan huruf "C" diatasnya. Apakah ini mungkin adalah tanda properti studio ?

Lihat batu dikiri bawah foto.



A : Pertanyaan ini telah diselidiki dan dijawab oleh sebuah web yang menginvestigasi anomali bulan. Huruf C itu adalah akibat sehelai rambut yang tersangkut di kertas ketika foto itu diproses. Foto sama yang diproses berikutnya tidak menunjukkan huruf itu. Para pemercaya teori konspirasi mengambil foto ini dan menjadikannya senjata untuk menyerang NASA.


Crosshair yang menghilang di foto


Q : Pada beberapa foto, terlihat "crosshair" menghilang di belakang objek. Seakan-akan NASA memanipulasi foto tersebut.


A : Cross hair adalah tanda plus yang biasa terlihat di lensa kamera atau video untuk menunjukkan posisi tengah. Beberapa foto yang menunjukkan crosshair menghilang di belakang benda dapat dijawab dengan mudah. Jawabannya adalah resolusi kamera. Pencahayaan yang intens dengan resolusi kamera yang rendah menyebabkan crosshair menghilang ketika menyentuh benda terang. Ini adalah gejala umum dalam teknik fotografi. Foto NASA yang diproses dengan resolusi tinggi, tentu saja crosshair-nya tidak menghilang.


Objek yang seharusnya terlihat gelap


Q : Pada beberapa foto, seperti seorang astronot yang turun dari Lunar Lander, harusnya astronot itu tidak terlihat sama sekali karena tertutup oleh Lunar Lander, namun foto tesebut malah menunjukkan detail yang luar biasa jelas. Bukankah ini bukti bahwa foto tersebut palsu ?


A : Jawabannya sederhana. Karena permukaan bulan memantulkan cahaya dan cahaya ini memberikan penerangan tambahan terhadap objek. Diperkirakan permukaan bulan merefleksi cahaya sebesar 340 lumens per kaki persegi. Ini ekivalen dengan lampu pijar seterang 35 watt. Cahaya ini akan merefleksi kepada hasil pemotretan.


Selain jawaban atas pertanyaan-pertanyaan diatas, ada argumen-argumen lain yang mendukung kebenaran pendaratan di bulan. Misalnya, NASA tidak hanya sekali mengirimkan manusia ke bulan. NASA mengirim Apollo 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17 menuju bulan. Apollo 13 gagal mendarat namun berhasil pulang dengan selamat (mungkin anda sudah pernah melihat filmnya). Apabila NASA memalsukan pendaratan Apollo 11, mengapa mereka harus mengirim misi lagi hingga Apollo 17. Padahal setelah Apollo 11, ketertarikan manusia terhadap bulan sudah berkurang jauh. Banyak orang yang percaya Moonhoax theory mengatakan mengapa setelah Neil Armstrong tidak ada lagi pendaratan ke bulan. Ini adalah pernyataan yang menyesatkan. Sesungguhnya Total astronot yang mendarat dan berjalan kaki di bulan ada 12 astronot (2 astronot untuk masing-masing Apollo). Setelah 1972 tidak ada lagi misi ke bulan karena Amerika mengalami beberapa kali resesi yang menyebabkan anggaran NASA dipotong oleh pemerintah Amerika.

Selain itu, para astronot membawa sampel batu bulan seberat 382 kilogram dengan lebih dari 2.000 sampel yang terpisah. Sampel-sampel itu saat ini diteliti oleh para ilmuwan diseluruh dunia. Adalah mustahil NASA mampu membuat batu bulan tiruan mengingat batu bulan memiliki karakteristik unik dimana ia terbentuk di lingkungan tanpa oksigen. Hingga saat ini, hanya ada 25 sampel meteorit bulan yang dimiliki (diluar 382 kg sampel yang dibawa pulang astronot). Dan batu tersebut telah dibandingkan dan ternyata memiliki karakteristik yang sama.

Pada saat peluncuran misi Apollo 11, ada sekitar 3.500 wartawan dari seluruh dunia di Kennedy Space Center yang mengikuti proses peluncuran hingga pendaratan di bulan hingga kembali ke bumi, bagaimana cara NASA menipu wartawan sebanyak itu ? Lagipula, lebih dari 400.000 karyawan bekerja pada proyek Apollo 11 hampir 10 tahun. Bagaimana NASA menipu karyawan sebanyak itu ? atau bagaimana NASA bisa mengajak 400.000 orang itu untuk berkomplot memalsukan pendaratan di bulan ? Mana yang benar ?

Memang telah banyak diketahui, pemerintah Amerika telah banyak sekali meluncurkan konspirasi melalui media yang mereka punya sebagaimana mereka membuat Film Rambo untuk mengaburkan fakta kekalahan mereka di perang Vietnam dan juga sebagaimana mereka merekayasa kejadian 9/11 sedemikian sehingga muncullah opini yang semakin kuat di dunia bahwa Muslim adalah teroris dan lain sebagainya. Jika memang benar Neil Armstrong tidak mendarat di bulan, maka dapat dikatakan ini adalah sebuah prestasi konspirasi luar biasa bagi Amerika.

و الله أعلم بالصواب

Oh iya, kalopun Neil Armstrong pernah mendarat di bulan, dia bukanlah orang pertama yang mendarat di bulan karena sudah ada orang Indonesia yang sampai di bulan duluan. Coba simak gambar berikut:

Dari foto-foto rahasia yang disimpan oleh NASA, terungkap bahwa ada orang lain yang lebih dulu mendarat di bulan. Mari kita simak foto berikut di bawah ini:

|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|



Wah . Pak Selamet memang luar biasa ! =D






Referensi:
http://xfile-enigma.blogspot.com/2009/07/apakah-nasa-memalsukan-pendaratan-di.html

uda taw itu titipan . tapi koq ? ~



Kita semua manusia tersusun atas 3 (tiga) bagian , yaitu: badan , ruh , dan amal .
  • Badan akan kembali ke tanah karena memang dari itu dia berasal .
  • Ruh akan kembali kepada pemilikNYA , yaitu الله .
  • AMAL inilah yang akan menemani kita di alam kubur , karena hanya inilah satu-satunya yang menjadi hal milik mutlak kita .”


الله berfirman :


"Kepunyaan الله-lah segala yang ada di langit dan segala yang ada di bumi . Dan sesungguhnya الله benar-benar Maha Kaya lagi Maha Terpuji .” (QS. al-Hajj (22) : 64) ,


Tersusunnya diri kita atas tiga bagian ini , seharusnya menyadarkan kita bahwa hakikatnya harta , jabatan , anak , istri/suami dan apa pun yang kita punya adalah milikNYA . Kapan pun Dia mau ambil , rela atau tidak , kita harus menerimanya . Memang benar bahwa HARTA dan JABATAN harus kita cari sebagai media kita BERIBADAH kepadaNYA . Dengan harta , kita bisa naik haji , membayar zakat , menyantuni anak yatim , dan lain sebagainya . Bahkan Nabi pernah bersabda bahwa kefakiran itu dekat dengan kekafiran , maka dengan itu adalah suatu kebaikan jika kita memiliki harta dan mampu membelanjakannya di jalan الله .

Hal yang serupa juga berlaku dengan jabatan yang dimiliki . Seharusnya jabatan mampu menjadikan kita semakin DEKAT dengan Dia . Tentunya , mencarinya pun harus dengan cara yang BAIK dan HALAL . Penting bagi kita untuk menyadari bahwa semua itu akan kembali kepadaNYA sebagai Pemilik yang mutlak . Buat apa kita susah payah mencari dengan jalan yang tidak benar , tapi pada akhirnya akan diambil kembali olehNYA . Jadi , yang terpenting , jadikan semua yang kita miliki menjadi media IBADAH kepadaNYA , sehingga menjadi AMAL yang akan menemani kita kelak . =)

Lalu mengapa الله menitipkan kepada kita ? Karena الله telah mempercayakannya kepada kita untuk dititipi dan mengharapkan agar kita menggunakannya di jalanNYA sebagai khalifah di muka bumi . Seharusnya kita sebagai yang dititipi mampu menjaga kepercayaanNYA dan menggunakannya di jalan yang BENAR .
الله telah memberikan tangan , seharusnya digunakan untuk menolong orang lain , bekerja dan di jalan yang diridhoiNYA . الله telah memberi kita kaki , mari kita gunakan kaki itu untuk pergi menuntut ilmu , bersilaturrahmi , dan hal-hal yang berguna . Begitu juga dengan anggota badan yang lain atau segala apa yang kita miliki: ilmu , harta , jabatan , kekuasaan . Marilah kita gunakan untuk kebaikan agar bisa menjadi AMAL buat kita .

الله berfirman :

"Wahai orang-orang yang beriman , NAFKAHKANLAH (di jalan الله) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu . Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan dari padanya , padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya . Dan ketahuilah , bahwa الله Maha Kaya lagi Maha Terpuji." (QS. al-Baqarah (2) : 267) ,


الله berfirman :


Sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu , dengan sedikit ketakutan , kelaparan , kekurangan harta , jiwa , dan buah-buahan . Dan berikanlah berita gembira kepada mereka yang SABAR , ( yaitu) mereka yang apabila ditimpa musibah , mereka mengucapkan , Inna lillaahi wa inna ilaihi raaji'uun . '' (QS Albaqarah, ayat 155-156).





sering kali aku berkata , ketika orang memuji milikku ,
. . . bahwa :

sesungguhnya ini hanya titipan ,
. . . bahwa mobilku hanya titipan Allah ,
. . . bahwa rumahku hanya titipanNYA ,
. . . bahwa hartaku hanya titipanNYA ,
. . . bahwa putraku hanya titipanNYA ,

tetapi , mengapa aku tak pernah bertanya ,
. . . mengapa Dia menitipkan padaku ?
. . . untuk apa Dia menitipkan ini padaku ?
dan kalau bukan milikku ,
. . . apa yang harus kulakukan untuk milikNYA ini ?

adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku ?
. . . mengapa hatiku justru terasa berat ,
. . . ketika titipan itu diminta kembali olehNYA ?

ketika diminta kembali ,
. . . kusebut itu sebagai musibah ,
. . . kusebut itu sebagai ujian ,
kusebut itu sebagai petaka ,
. . . kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskan bahwa itu adalah derita .

ketika aku berdoa ,
. . . kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku ,
aku ingin lebih banyak harta ,
. . . ingin lebih banyak mobil ,
lebih banyak popularitas ,
. . . dan kutolak sakit ,
kutolak kemiskinan ,
. . . seolah semua "derita” adalah hukuman bagiku .

seolah keadilan dan kasihNYA harus berjalan seperti matematika :
. . . aku rajin beribadah ,
maka selayaknyalah derita menjauh dariku ,
. . . dan nikmat dunia kerap menghampiriku .
kuperlakukan Dia seolah mitra dagang ,
. . . dan bukan kekasih .
kuminta Dia membalas "perlakuan baikku",
. . . dan menolak keputusanNYA yang tak sesuai keinginanku ,

. . . Gusti, padahal tiap hari kuucapkan ,
hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah...

"ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja"


MAKNA SEBUAH TITIPAN [ by : WS Rendra ]






Referensi:
Notes milik Makmur Suprojo yang berjudul Puisi = ^^ MAKNA SEBUAH TITIPAN ^^

Masih Layakkah Kita Percaya Kepada Demokrasi?



Sudah tidak asing kan? dengan yang namanya demokrasi? Ini dia sistem yang sejak awal kemerdekaan telah diterapkan di negeri kita tercinta ini, dan bahkan hampir di seluruh negara di dunia. Sistem inilah yang salah satunya telah mengantarkan kita pada event PEMILU yang baru saja kita lewati. Selidik punya selidik ternyata demokrasi itu hukumnya HARAM loh (dalam Islam). Wah ~ koq bisa begitu yawh? Begini ceritanya ...

Definisi



Democracy is a form of government in which power is held directly or indirectly by citizens under a free electoral system. (http://en.wikipedia.org/wiki/Democracy)


Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. (http://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi)


Even though there is no universally accepted definition of 'democracy‘ there are two principles that any definition of democracy includes. The first principle is that all members of the society (citizens) have equal access to power and the second that all members (citizens) enjoy universally recognized freedoms and liberties (http://en.wikipedia.org/wiki/Democracy)


Demokrasi bukanlah hanya persoalan pemilihan presiden. Demokrasi juga bukan hanya persoalan memilih perwakilan rakyat di DPR. Demokrasi bukan masalah bagaimana menghormati hak seseorang sebagai manusia. Demokrasi juga bukan hanya persoalan menghormati perbedaan pendapat. Berdasarkan prinsipnya, demokrasi adalah : menjadikan setiap rakyat memiliki kedaulatan untuk membuat hukum, mengambil hak Tuhan sebagai pembuat hukum, lalu menyerahkannya kembali kepada manusia.

Praktik



Demokrasi seringkali latah. Dia terpaksa bertindak represif demi berlangsungnya praktek demokrasi itu sendiri. Sebagai contohnya, demokrasi terpaksa mendiskreditkan (kalau tidak boleh disebut melarang) rakyat yang berkeputusan untuk GOLPUT. Padahal logikanya, kalau memang demokrasi menghormati perbedaan pendapat dan kebebasan, tindak GOLPUT pun harusnya sah. Tapi nyatanya tidak, demokrasi terpaksa melakukan ini. Karena jika GOLPUT terus dibiarkan, maka akan semakin banyak orang yang tidak percaya pada demokrasi, dan pada akhirnya demokrasi pun akan musnah.

Bagi demokrasi, suara Tuhan pun bisa saja dikalahkan. Sebagai contoh ketika Tuhan secara jelas melarang perzinaan, maka bagi demokrasi perzinaan bisa jadi halal, asalkan kebanyakan manusia yang “bersuara” menyepakatinya, dan seringkali itu berlindung dibalik asas “kemanusiaan” dan Hak Asasi Manusia. Ironis ~


Ada fakta yang menarik terkait Demokrasi dan PEMILU di Aljazair. Sebuah partai yang bernama FIS (Front Islamic Salvation), pada putaran pertama pemilu mereka berhasil mengantongi 80% suara. Namun ternyata kemenangan mereka tidak diakui dan diberangus oleh militer. Apakah itu suatu bentuk paranoid terhadap “aturan Tuhan”? Mungkin saja. Ironi semacam ini juga terjadi pada kasus Partai Refah di Turki yang memenangkan pemilu 1997 yang mana setelah itu dikudeta oleh militer Turki. Benar apa kata sebuah kutipan yang menyatakan: “Kadang-kadang diperlukan tindakan yang tidak demokratis untuk melindungi demokrasi(The Independent - England Daily).

Konspirasi



Sejarah demokrasi sendiri, tak pernah melibatkan kehidupan umat Muslim zaman dahulu. Jadi tidaklah tepat jika ada yang mengatakan bahwa Islam membolehkan praktik demokrasi. Dia (demokrasi) mutlak lahir dari sejarah kehidupan Barat. Dia muncul dari sebuah ideologi kapitalisme sekuler. Suatu ideologi yang lahir karena ketidakpercayaan atas “sistem kedaulatan” yang diterapkan para Raja Eropa dan Gereja pada masa itu (the dark age). Para pencetusnya bercita-cita untuk membentuk suatu sistem yang mengalfakan peran Raja dan Gereja sebagai pemegang kedaulatan. Mereka ingin supaya kedaulatan diberikan kepada rakyat sepenuhnya.

Namun pada kenyataannya, demokrasi hanyalah sebuah tipuan. Seolah-olah rakyat yang mengatur diri mereka sendiri, padahal sebenarnya merekalah yang dikendalikan. Dari rakyat, oleh rakyat, untuk kapitalis ~ sebagaimana nampak pada ilustrasi berikut.


Amerika Serikat sebagai bosnya demokrasi, punya kepentingan khusus terhadap hidup matinya demokrasi di muka bumi ini. Hal ini tampak dari kebijakan-kebijakan yang mereka buat, termasuk usaha mereka untuk mengintervensi jalannya demokrasi di negara-negara di dunia ketiga (baca: negara dengan mayoritas penduduk Muslim).

Selain itu, tendensi ini begitu terlihat dari ucapan para pemimpin AS. Pada tahun 2003, George Bush pernah mengatakan: “Jika kita mau melindungi negara kita dalam jangka panjang, hal terbaik yang dilakukan adalah menyebarkan kebebasan dan demokrasi”. Sementara itu, tahun 2009, Barrack Obama pernah menyampaikan: “Saya akan melakukan apapun jika menyangkut keamanan Israel. Saya pikir ini hal yang fundamental. Saya kira ini menyangkut kepentingan AS karena hubungan kami yang istimewa, karena Israel tidak hanya telah membangun demokrasi di wilayah itu tapi juga merupakan sekutu terdekat dan loyal kepada kita”.



Ketakutan mereka pun sangat beralasan. Mereka sadar sepenuhnya bahwa, ancaman terbesar bagi “kuasa” mereka adalah Islam. Jika umat muslim sadar bahwa mereka (umat Muslim) sedang dibohongi, maka habislah demokrasi dan hancur pula kedigdayaan “Barat” di muka bumi. Barat berusaha sekuat tenaga agar demokrasi dipakai di seluruh dunia. Mereka ingin menjaga agar liberalisasi terus hidup di mana-mana. Dengan liberalisasi, peluang umat Muslim untuk tidak mentaati aturan Tuhan mereka semakin besar.

Mereka (Barat) ingin memastikan agar umat Muslim benar-benar lupa dengan Alquran dan Sunnah. Mereka akan sangat senang jika Islam hanya tinggal di KTP saja, sesuai dengan prinsip sekularisme milik mereka: gunakan agama hanya di tempat ibadah, sementara untuk yang lain gunakan aturan buatan (manusia) sendiri saja. Pada akhirnya, penting bagi Barat untuk mengiming-imingi umat Muslim (terutama mereka yang sedang dalam posisi berkuasa) dengan kenikmatan dunia, supaya mereka (umat Muslim) benar-benar lupa dengan aturan Tuhannya.

Sudut Pandang Islam



Sebagaimana diketahui, demokrasi menjadikan mekanisme suara terbanyak untuk menentukan kebenaran. Pada akhirnya nilai kebenaran pun jadi sangat relatif, tergantung dari pihak mana yang sedang dalam berkuasa di posisi mayoritas.

Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah) (TQS al-An’am [6]: 116)


Pada praktiknya, demokrasi akan selalu mencampurkan antara yang hak dan yang bathil. Setiap langkah yang diambil oleh para praktisi demokrasi (terutama kalangan minoritas) selalu bersifat kompromi. Langkah yang bersifat kompromi bagi mereka sangat dibutuhkan untuk melanggengkan kedudukan/kekuasaan mereka. Tanpa kompromi, kalangan minoritas tak bisa eksis. Kaum minoritas terpaksa menggunakan jalan kompromi supaya bisa “berlindung” di bawah para kaum mayoritas.

Proses kompromi inilah yang nyata terlihat di Pemilihan Umum tahun ini. Partai-partai Islam menjadi sangat oportunis. Demi kekuasaan, mereka bukannya membentuk koalisi sendiri (partai-partai Islam) tapi malah berkoalisi dengan partai non-Islam (baca: sekuler). Sesuatu yang bisa dikatakan sebagai sebuah tindakan yang lebih bersifat pragmatis dan terkesan “menjual idealisme”.

Dan janganlah engkau mencampurkan yang haq dengan yang batil, dan janganlah engkau menyembunyikan yang haq itu, sedangkan engkau mengetahuinya (TQS al-Baqarah [2]: 42)


Dalam Islam, kita diajarkan tentang konsep taqwa. Suatu konsep yang mewajibkan kita (umat Muslim) untuk menjalankan semua perintah الله dan menjauhi laranganNYA. Semua orang yang telah menyatakan beriman kepada الله dan rasulNYA diwajibkan untuk ber-Islam secara sempurna (kaffah). Segala aktivitas yang dilakukan di dunia semestinya disandarkan pada Alquran dan Sunnah. Tidak seharusnya kita membuat hukum, dan menentukan halal haramnya sesuatu berdasarkan keputusan akal atau pun nafsu kita. Karena membuat hukum adalah hak الله Subhaanahu wa Ta’ala.

Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah (TQS Yusuf [12]: 40)


Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya (TQS an-Nisaa [4]: 65)


Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir (TQS al Maaidah [5] : 44)


Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah,maka mereka itu adalah orang-orang yang dzalim (TQS al Maaidah [5] : 45)


Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik (TQS al Maaidah [5] : 47)


Kesemuanya itu hanya bisa diwujudkan dalam sebuah pemerintahan yang Islami. Sebuah keniscayaan yang pernah dijanjikan الله melalui Nabi SAW dalam hadisnya. Dia pasti datang. Tinggal bagaimana kita. Apakah hanya berpangku tangan atau ikut memperjuangkan keterwujudannya. Dialah sebuah pemerintahan negara Khilafah Islamiyah yang serupa dengan yang pernah dibangun oleh Nabi Muhammad SAW yang akan membawa kerahmatan bagi seluruh dunia.

Bagaimana? Masih layakkah kita percaya kepada demokrasi?

و الله اعلم بالصّواب