Kamis, 27 Agustus 2009

Hukum Facebook : Halal - Haram ??

"Apa benar Facebook haram, Ustadz?"
"Haram? Siapa yang mengharamkan?"
"Lha, itu ulama yang di Jawa Timur itu…?"
"Oh… jangan salah paham, baca informasinya secara lengkap!"
"Maksud Ustadz?"


"Ulama bilang, Facebook itu haram jika digunakan untuk ngegosip dan selingkuh. Kalau digunakan untuk hal-hal baik, manfaat, ya tidak haram."
"Kalo gitu, blog atau website juga bisa haram dong, kalo digunakan untuk kebatilan atau sarana maksiat."
"Pinter, Ente…"

"Mmmh… sepatu yang saya pake juga bisa haram dong, Tadz, kalo saya gunakan untuk menendang orang tanpa hak…"
"Pinter, Ente…."
"Uang di dompet saya juga haram dong, kalo saya gunakan buat beli minuman keras atau narkoba…"
"Pinter ente…"

"Aduh, Ustadz, saya ‘kan mancing… komentar dong…"
"Mancing kok di sini, sana di kolam pancing…!"
"Hehe… Jadi, mancing juga haram dong kalo sampe lupa anak bini, lupa sholat, lupa kewajiban…"
"Pinter Ente…"


"Tadz, rasa-rasanya, akhir-akhir ini banyak fatwa ulama soal haram ya…"
"Jangan nuduh, maksud Ente?"
"Sebelum soal Facebook, dulu soal Golput, terus soal… banyak deh…"
"Ulama itu mengeluarkan fatwa sesuai dengan permintaan umat. Lagi pula, ulama ‘kan penjaga moralitas umat, pembimbing jalan hidup, pewaris para nabi… Kalo ‘gak nurut atau percaya sama ulama, terus ente mo percaya apa siapa?"

"Tapi ‘kan tadz, gak semua ulama bener…"
"Gak bener gimana? Kalo ulama gak bener, ya bukan ulama namanya…?"
"Maksud Ustadz?
"Ya… yang namanya ulama tuh, hanya takut pada Allah! Innamaa yakhsyallaha min ‘ibadihil ‘ulamaa-u."

"Terus…?"
"Ulama itu juga tidak deket-deket ama penguasa, gak minta datang ke istana raja, apalagi ngedeketin demi kepentingan pribadi atau duniawi.. kecuali diundang atau diminta kalo raja mau konsultasi."

"Terus…?"
"Baca sejarah dong ente… Ulama sejati tuh banyakan dimusuhi penguasa atau raja karena sang penguasa gak suka ama ulama yang lurus, lempeng, tegas, gak bisa diajak kompromi. Dalam Islam al-hak ya al-hak, al-bathil ya al-bathil, gak bisa dikompromikan."
"Terus…?
"Terus.. terus… Ente lagi markirin mobil?"

"Terus apa lagi tadz, seru neeh…, itu ulama yang dukung-mendukung kandidat presiden?"
"Hmm…. Kita obrolin lain kali aja ye…Soal serius banget dan berat tuh!"

"Ustadz mau ke mana emang?"
"Mau dakwah."
"Ceramah di mana, Tadz?"
"Emang dakwah kudu ceramah aje, di Facebook juga bisa dakwah!"
"Lha, jadi….?"
"Ya… udah, nama FB ente apa, nanti ana Add…?"


dikutip langsung dari:
http://www.warnaislam.com/blog/jurnalistik/2009/5/27/57120/Hukum_Facebook_Halal-Haram.htm

Tidak ada komentar: